Tari Tradisional | Konsep Tari, Jenis Tari, dan Bentuk Penyajian Tari

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang konsep, jenis, dan bentuk tari tradisional. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang konsep, jenis, dan bentuk tari tradisional. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami konsep, jenis, dan bentuk tari tradisional. Untuk lebih jelasnya silakan simak penjelasannya di bawah ini.

Konsep Tari Tradisional


Tari tradisional adalah tari yang lahir dan tumbuh berkembang di masyarakat atau daerah tertentu secara turun-temurun di Indonesia. Tari tradisional disebut tari turun-temurun menjadi tradisi atau kebiasaan masyarakat setempat karena tari tradisional diciptakan berdasarkan nilai-nilai budaya yang berlaku dan diyakini oleh masyarakat di daerah tersebut.

Jenis Tari Tradisional

Tari Tradisional Klasik

Tari tradisional klasik tumbuh dan berkembang di lingkungan instana yang dikembangkan oleh sekelompok bangsawan dan kaum terpelajar. Tari tradisional klasik dapat dilihat penyajiannya bisa disajikan secara individu/perseorangan, berpasangan atau berkelompok.

a) Tari bedhaya sinom jumlah 9 orang wanita gaya Yogyakarta

Tari Tradisional | Konsep Tari, Jenis Tari, dan Bentuk Penyajian Tari

b) Tari bedhaya pangkur jumlah 9 orang wanita gaya Surakarta.

Tari Tradisional | Konsep Tari, Jenis Tari, dan Bentuk Penyajian Tari

Tari Tradisional Kerakyatan

Tari tradisional kerakyatan adalah jenis tari yang tumbuh dan berkembang secara turun-temurun dalam lingkungan masyarakat umum atau daerah/masyarakat tertentu. Biasanya tarian ini tercipta untuk memenuhi kebutuhan seputar hiburan setelah bekerja berat dalam mengerjakan di bidang pertanian, nelayan, atau di bidang lain.

a) Tari kupu-kupu

Tari kupu-kupu adalah sebuah tarian yang menggambarkan tentang kupu-kupu yang mempunyai keaneka ragaman warna, yang sedang terbang kesana kemari serta hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain, yang mengandung makna tentang keindahan serta kedamaian di bumi. Tarian ini ditarikan pada pegelaran seni tari di Dalem Prangwedan Mangkunegaraan dalam acara Setu Ponan ke-46, tepatnya pada tanggal 17 Februari 2018, acara ini sebagai peringatan lahirnya KGPAA Mangkunegaraan IX yang lahir pada hari Sabtu Pon yang selalu digelar setiap 35 hari sekali, di mana penyelenggaraannya adalah Akademi Seni Mengkunegaraan (ASGA) Surakarta.

Tari Tradisional | Konsep Tari, Jenis Tari, dan Bentuk Penyajian Tari

b) Tari merak

Tarian merak ini berasal dari daerah Jawa Barat lebih tepatnya di daerah Pasundan. Pada tahun 1950-an ada seorang koreografer ternama yang berasal dari Jawa Barat. Koreografer itu sendiri bernama Raden Tjetjep Soemantri. Beliaulah yang menciptakan gerakan-gerakan tari yang pada akhirnya dinamakan tari merak. Kesenian tari merak ini merupakan penerapan dari kehidupan (tingkah laku) seekor burung merak. Lebih tepatnya gerakan tari ini diambil dari tingkah pola burung merak jantan pada saat ingin memikat burung merak betina. Suatu gerakan burung merak jantan ketika memperlihatkan keindahan bulu ekornya.

Bentuk Penyajian Tari Tradisional Klasik

Tari Tradisional Gaya Klasik Tunggal


Topeng panji menggunakan topeng warna putih memiliki karakter bersih dan bersahaja. Kedoknya berwarna putih. Matanya liyep, pandangannya merunduk dan senyum dikulum. Raut wajahnya (wanda) menunjukkan seorang alim, tutur katanya lemah-lembut dan gerakannya halus. Dalam topeng Cirebon kedok ini ditarikan dalam karakter alusan (halus) seperti halnya tokoh Arjuna dalam cerita wayang. Tariannnya menggambarkan seorang yang berbudi luhur, penuh kesabaran dan tahan atas segala godaan. Ini tercermin dari iringan musik yang bertolak belakang dengan tariannya. Topeng panji adalah tarian paradoks.

Tari Tradisional Gaya Klasik Berpasangan

Tari Gatot Kaca merupakan tarian khas Mangkunegara yang terkenal di dunia internasional. Tarian ini menggambarkan kisah tentang Mahabarata Partakrama. Dalam tarian tersebut, menampilkan Gatot Kaca yang berperang dengan Dadung Awuk. Pada tahun 1889, tarian Gatot Kaca ini pernah di pentaskan dalam pembukaan Menara Eiffel. Oleh karena itu, tarian Gatot Kaca ini memang sudah go internasional.

Untuk kedua kalinya, Tari Gatot Kaca di mainkan di Perancis saat acara perayaan 100 tahun Menara Eiffel. Tepatnya pada tahun 1989. Seorang koreografer dari Sanggar Tari Surya Sumirat yang bernama Gusti Heru mengatakan bahwa tari Gatot Kaca juga akan ditampilkan pada acara pergelaran Mangkunegaraan Performing Art 2010. Dengan begitu, tari Gatot Kaca akan semakin populer dan dikenal oleh masyarakat manca negara.

Tari Tradisional | Konsep Tari, Jenis Tari, dan Bentuk Penyajian Tari

Tari Tradisional Gaya Klasik Berkelompok

Tari Serimpi adalah kesenian tari tradisional yang berasal dari Jawa Tengah yang populer di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Yogyakarta) dan Surakarta Hadiningrat (Solo). Sebuah tarian yang dalam geraknya identik dengan kelemah-lembutan, kesoponan, gambaran kehalusan budi dalam gerak yang pelan dan anggun mengalir bersama alunan musik Gamelan Jawa. Sejak zaman kuno, Serimpi telah memiliki kedudukan yang istimewah di keraton-keraton Jawa dan tidak disamakan dengan tari pentas yang lain karena sifatnya sakral.

Tari Tradisional | Konsep Tari, Jenis Tari, dan Bentuk Penyajian Tari

Tari Tradisional Kerakyatan

Tari Kuda Kepang (kuda lumping) adalah salah satu cabang kesenian yang sudah lama tumbuh dan berkembang di berbagai daerah kabupaten di Jawa Tengah. Yang tercatat masih memiliki kesenian kuda lumping ini antara lain Kabupaten Magelang, Semarang, Kendal, Pekalongan, Batang, Tengal. Pemalang, Wonosobo dan Temanggung. Masing-masing kabupaten mempunyai ciri khas. Kesenian kuda lumping semula dikenal sebagai jathilan yang selanjutnya dikenal dengan (kuda) jaran kepang. Kuda lumping menjadi nama yang lebih populer dibandingkan dengan kedua nama sebelumnya. Nama "kuda lumping" bukan saja dikenal di Jawa Tengah, melainkan sudah secara nasional.