Membuat Desain Konstruksi Instalasi Listrik Rumah Tangga | Prakarya Kelas 9 Revisi

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang membuat desain konstruksi instalasi listrik rumah tangga dalam pembelajaran Prakarya kelas 9 revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang membuat desain konstruksi instalasi listrik rumah tangga dalam pembelajaran Prakarya kelas 9. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami membuat desain konstruksi instalasi listrik rumah tangga dalam pembelajaran Prakarya kelas 9. Untuk lebih jelasnya, silakan kalian simak penjelasannya berikut ini.

Membuat Desain Konstruksi Instalasi Listrik Rumah Tangga | Prakarya Kelas 9 Revisi
www.searchpengertian.com

Sistem Transmisi Energi Listrik

Sistem transmisi energi listrik merupakan proses penyaluran atau pengiriman energi listrik yangd dihasilakan dari sebuah pembangkit menuju sistem distribusi kepada pelangan (konsumen). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah transmisi dapat diartikan sebagai pengiriman (penerusan). Perhatikan gambar berikut ini.
1. Pembangkit Listrik (Power Plant)

Pembangkit listrik berfungsi menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik di Indonesia di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA), dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).


2. Trafo Penarik Tegangan
Transformator (trafo) penaik tegangan berfungsi menaikkan tegangan yang dihasilkan oleh sistem pembangkit listrik. Tegangan listrik kemudian menjadi tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi untuk disalurkan melalui sistem transmisi. Standar tegangan tinggi di Indonesia, yaitu 70 kV dan 150 kV, sedangkan tegangan rendahnya, yaitu 275 kV dan 500 kV. 


3. Saluran Transmisi
Saluran transmisi berfunsi menyalurkan tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi. Fungsi gardu induk di antaranya untuk mengubah tegangan tinggi yang satu ke tegangan tinggi yang lain atau dari tegangan tinggi ke tegangan menengah, dan sebagai pelayanan beban (daya) ke gardu induk yang lain kepada saluran distribusi. Di Indonesia saluran dengan tegangan ekstra tinggi sering disebut SUTET (Saluran Udara Ekstra Tinggi). Perhatikan gambar berikut.


4. Trafo Penurunan Tegangan Menengah
Trafo penurunan tegangan menengah berfungsi menurunkan tegangan dari tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi menjadi tegangan menengah. Standar tegangan menengah di Indonesia adalah 20 kV.

5. Saluran Distribusi
Trafo penurun tegangan menengah berfungsi menurunkan tegangan dari tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi menjadi tegangan menengah. Standar tegangan menengah di Indonesia adalah 20 kV. 

6. Trafo Penurun Tegangan Rendah
Trafo penurun tegangan rendah berfungsi menurunkan tegangan dari saluran distribusi menjadi tegangan rendah sebesar 220 volt atau 380 volt. Dari trafo penurunan tegangan rendah ini listrik mengalir ke rumah atau konsumen.

Prinsip Kelistrikan

Berikut ini adalah beberapa prinsip-prinsip kelistrikan dalam pembelajaran Prakarya. Adapun prinsip-prinsip kelistrikan tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Listrik dapat diartikan sebagai sesuatu yang muncul akibat adanya muatan listrik.
  2. Muatan listrik muncul karena adanya pergesekan elektron dan proton. 
  3. Instalasi listrik merupakan rangkaian terpadu yang menghubungkan sumber listrik melalui media penghantar (konduktor). 
Lampu dan berbagai peralatan elektronik lainnya membutuhkan  listrik agar dapat digunakan. Kilatan petir ataupun percikan api pada instalasi listrik merupakan akibat adanya loncatan elektron yang mengalir pada sebuah media penghantar. 
1. Sumber Listrik AC (Alternating Current)
Sumber listrik AC  (Alternating Current) adalah sumber listrik yang menghasilkan arus listrik bolak-balik. Contohnya, listrik dari PLN dan Generator AC.

2. Sumber Listrik DC (Direct Current)
Sumber listrik DC (Direct Current) adalah sumber listrik yang menghasilkan arus listrik searah. Contohnya, baterai, generator DC, aki, dan solar sel.

Selain berasal dari sumber listrik AC, rangkaian instalasi listrik sederhana juga berasal dari sumber listrik DC, seperti baterai, aki, dan generator DC. Contohnya, senter.

Peralatan dan Komponen Instalasi Listrik Rumah Tangga


Berikut ini adalah beberapa peralatan yang bisa kalian gunakan dalam membuat instalasi listrik rumah tangga. Adapun peralatan dan komponen-komponen instalasi listrik rumah tangga tersebut adalah sebagai berikut.

1. Peralatan
  • Amperemeter
  • Voltmeter
  • Tang kombinasi
  • Tang potong
  • Tang lancip
  • Obeng
  • Palu
2. Komponen
  • Bargainser/meteran listrik
  • Kabel listrik
  • Sakelar
  • Stopkontak
  • MCB
  • Lampu
  • Fiting lampu
  • Pipa paralon
  • Pipa sambungan

Perancangan Instalasi Listrik Rumah Tangga

Perancangan instalasi listrik rumah tangga merupakan proses perencanaan yang dilakukan oleh seorang ahli intalasi dalam bentuk gambar atau denah intalasi listrik. Proses perancangan tersebut penting untuk dilakukan sebelum mengerjakan proses instalasi listrik. Berikut ini adalah beberapa fungsi perancangan instalasi listik rumah tangga.
  1. Sebagai sarana komunikasi antara pemilik rumah dan teknisi instalasi listrik.
  2. Untuk mengetahui jumlah komponen listrik yang dibutuhkan.
  3. Untuk mengetahui rencana anggaran biaya yang dibutuhkan saat proses instalasi listrik.

Pembuatan Diagram Kerja Rangkaian Instalasi Listrik Rumah Tangga

Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai pembuatan diagram kerja rangkaian instalasi listrik rumah tangga. Adapun penjelasan dari pembuatan  diagram kerja tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Gambar Situasi, yaitu gambar perencanaan awal dalam mendesain gambar instalasi listrik rumah tangga.
  2. Gambar Denah Rumah, yaitu gambar yang berisi informasi yang berkaitan dengan tata letak rumah.
  3. Gambar Tata Letak, yaitu berisi tata letak atau posisi komponen kelistrikan yang akan dipasang nantinya, seperti bargainser, MCB, lampu, sakelar, dan stopkontak.
  4. Diagram Garis Tunggal, yaitu gambar perencanaan instalasi.
  5. Diagram Garis Ganda, yaitu gambar pelaksanaan instalasi atau gambar pengawatan.