Peran Hati Nurani, Pertobatan, dan Belajar dari Alkitab tentang Hati Nurani

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi tentang peran hati nurani, pertobatan, dan belajar dari Alkitab tentang hati nurani. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang peran hati nurani, pertobatan, dan belajar dari Alkitab tentang hati nurani. Dan harapannya, apa admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami peran hati nurani, pertobatan, dan belajar dari Alkitab tentang hati nurani.

Peran Hari Nurani, Pertobatan, dan Belajar dari Alkitab tentang Hati Nurani
www.searchpengertian.com

A. Peran Hati Nurani

Mungkin kamu berpikir topik ini tidak penting bagimu dan hanya cocok untuk orang dewasa? Setiap hari kamu dapat mendengar suara hati nuranimu terutama ketika kamu berhadapan dengan pilihan yang harus kamu pilih dan putuskan. Misalnya, di pagi hari kamu harus memilih bangun pagi untuk mandi dan ke sekolah atau tidur terus? Di sekolah, bersama-sama temanteman, ada teman yang mengajak bolos atau ribut di kelas, kamu harus memilih dan memutuskan mau ikut yang mana? Biasanya, apa yang menjadi pertimbanganmu untuk memilih? Apakah karena ajakan teman atau karena kamu tidak mau susah-susah berpikir, karena mau cari yang gampang saja.

Para koruptor dan pembunuh, hati nurani mereka sudah tumpul karena mereka menutup diri terhadap kesadaran hati nuraninya, akibatnya perbuatan yang salah jadi dianggap biasa. Banyak orang bahkan bertindak berlawanan dengan suara hati nuraninya. Mereka memilih dan memutuskan sesuatu yang bertentangan dengan suara hati nurani, lama-kelamaan, hati nurani merekapun menjadi tumpul. Betapa pentingnya peran hati nurani bagi manusia, bahkan Yesus mengatakan dari dalam hati manusia lahir kejahatan (Markus 7:21-23).

Hati nurani berperan dalam membentuk karakter manusia terutama dalam kaitannya dengan pilihan dan pengambilan keputusan. Bagi remaja seperti kamu, amatlah penting untuk terus melatih dan mendidik hati nuranimu sehingga dari dalam hati nuranimu lahir berbagai perbuatan baik ketika kamu harus memilih dan mengambil keputusan yang benar. Bagaimana caranya? Tekun berdoa dan membaca Alkitab serta mencontoh orang-orang yang dapat kamu jadikan teladan untuk kebaikan dan kebenaran hidup. Pembahasan topik ini penting terutama ketika kamu melanjutkan pelajaranmu membahas tentang kerendahan hati dan nilai-nilai kristiani.

B. Pertobatan

Menurut Alkitab, Bertobat adalah berbalik secara total dari perbuatan lama yang melawan kehendak Allah ke hidup baru, yaitu menurut kehendak Allah. Kisah Rasul 26:20 menyatakan, “Tetapi mula-mula aku memberitakan bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.”

Kalau demikian, apa hubungan antara pertobatan dan keselamatan? Kitab Kisah Para Rasul tampaknya secara khusus memusatkan perhatian pada pertobatan dalam hubungannya dengan keselamatan (Kisah Para Rasul 2:38; Kisah Para Rasul 3:19; Kisah Para Rasul 11:18; Kisah Para Rasul 17:30; Kisah Para Rasul 20:21 dan Kisah Para Rasul 26:20). Bertobat berkaitan dengan keselamatan, maknanya adalah mengubah pikiran seseorang dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam khotbah Petrus pada hari

Pentakosta(Kisah Para Rasul 2), ia mengakhirinya dengan panggilan agar orang-orang bertobat (Kisah Para Rasul 2:38). Bertobat dari apa? Petrus memanggil orang-orang yang menolak Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 2:36)untuk mengubah pikiran mereka mengenai Dia dan mengakui bahwa Yesus sungguh-sungguh adalah “Tuhan dan Kristus” (Kisah Para Rasul 2:36). Petrus memanggil orang-orang untuk mengubah pikiran mereka dari menolak Kristus sebagai Mesias menjadi beriman kepada-Nya sebagai Mesias dan Juruselamat.

Jadi, bertobat artinya mengubah sikap dan gaya hidup yang tadinya tidak hidup dalam iman kepada Yesus menjadi hidup dalam iman kepada Yesus. Hidup dalam iman artinya mewujudkan semua ajaran Yesus dalam perbuatan.

Penting untuk memahami bahwa pertobatan bukanlah hasil usaha manusia untuk mendapatkan keselamatan. Tidak ada seorang pun dapat bertobat dan datang kepada Allah kecuali jika Allah menarik orang tersebut kepada-Nya (Yohanes 6:44). Kisah Para Rasul 5:31 dan Kisah Para Rasul 11:18 mengindikasikan bahwa pertobatan adalah pemberian Allah yang dimungkinkan semata-mata karena anugerah-Nya. Tidak ada seorang punyang dapat bertobat kecuali Allah menganugerahkan pertobatan. Tetapi, peran manusia tetap penting, yaitu anugerah Allah mengenai pertobatan itu harus disambut oleh manusia dengan kesadaran dan keinginan untuk berubah dan bertobat.

Berbalik dari dosa merupakan salah satu hasil dari pertobatan yang sejati, berlandaskan iman yang menuntun kepada Tuhan Yesus Kristus. Injil Matius memberitahukan kepada kita mengenai dua orang yang menunjukkan penyesalan atas dosa-dosa yang mereka lakukan. Orang pertama adalah Petrus yang menyangkal Yesus, kemudian menyesal dan malu, dan akhirnya dia bertobat dan dipulihkan oleh Yesus. Bahkan, Yesus minta Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya atau membimbing umat-Nya (Yohanes 21:15:17). 

Orang kedua ialah Yudas yang mengkhianati Yesus hanya untuk memperoleh 30 keping uang perak. Ketika Yudas melihat akibat perbuatannya menyebabkan Yesus dihukum mati, ia pun menyesal dan berkata, “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah” (Matius. 27:3). Namun, Yudas kemudian mewujudkan pertobatannya dalam tindakan negatif, yaitu bunuh diri. Motivasi bertobat Petrus dan Yudas berbeda, akibatnya juga berbeda. Petrus menyesal dan malu, kemudian ia ingin benarbenar bertobat dan dipulihkan, sedangkan Yudas hanya menyesal bahwa ia menyebabkan Yesus dihukum mati, ia tidak menginginkan pemulihan. Setiap orang yang bertobat hendaknya memiliki motivasi supaya diampuni dan dipulihkan serta pada akhirnya diselamatkan.

Rasa berdosa belumlah cukup untuk menerima pengampunan tanpa disertai dengan tindakan pertobatan yang benar. Seruan untuk bertobat disampaikan bukan saja oleh Yohanes Pembaptis dan para rasul yang lainnya, tetapi juga oleh Tuhan Yesus sendiri. Yesus tak henti-hentinya mengingatkan akan hal itu dalam pemberitaan-Nya. Jadi, pertobatan yang sungguh-sungguh akan membawa hasil yang positif. Apakah kamu pernah bertobat tetapi tidak sungguh-sungguh? Misalnya, kamu mengaku pada Tuhan dan pada orang tuamu bahwa kamu telah melakukan kesalahan, namun esok harinya atau beberapa hari kemudian, kamu melakukan kesalahan lagi. Itu berarti kamu belum sungguh-sungguh menghayati arti bertobat dan dipulihkan. Kamu perlu lebih sungguh-sungguh menghayati arti pertobatan dan memohon Tuhan Allah menolongmu untuk bertobat dan dipulihkan. Bagaimana caranya? Dengan cara setia berdoa dan membaca Alkitab.

C. Alkitab tentang Hati Nurani

Ketika kamu masih di TK pilihan dan keputusan yang ada masih sangat sederhana, kamu memilih untuk makanan, teman bermain dan bercerita. Semakin bertambah usia, semakin beragam pilihan dan keputusan yang kamu harus buat dan itu semakin berat karena apa yang kamu pilih dan putuskan berpengaruh bagi hidupmu dari tingkat yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Hal itu makin berat apalagi jika berhubungan dengan manusia lain dan aspek emosi atau perasaan. Misalnya, kamu putuskan untuk menyukai seseorang, belum tentu dia akan menyukaimu juga. Atau kamu memilih dan memutuskan untuk ikut kegiatan ekstra kurikuler tertentu tapi kemudian setelah menjalaninya terasa berat. Ini berarti pilihan dan keputusan itu pada akhirnya akan berpengaruh pada apa yang terjadi dalam hidupmu, baik sederhana maupun lebih berat lagi.

Setiap pilihan dan keputusan berkaitan dengan kriteria tertentu, misalnya ketika kamu memilih sepeda motor, tentu yang kamu pertimbangkan adalah manfaatnya, kualitasnya, harganya apakah sesuai dengan mutu barang dan uang yang ada. Ketika kamu memilih untuk menyukai seseorang tentu yang kamu pertimbangkan adalah sifat dan karakternya, juga kecocokan, dan apakah kamu merasa nyaman berteman dengannya.

Pilihan dan keputusan yang kamu buat semakin berat dan beragam sesuai dengan pertambahan usia. Banyak pilihan dan keputusan yang kamu buat akan berpengaruh terhadap hidupmu, kondisi emosimu, pertemananmu, hubunganmu dengan orang tua dan saudara. Sayang sekali banyak remaja memilih tidak berdasarkan akal sehat dan tuntunan hati nurani. Mereka memilih berdasarkan apa yang kini sedang digandrungi atau yang disukai teman padahal apa yang dipilih oleh seseorang akan dijalani olehnya dan mempengaruhi kehidupannya. 

Misalnya, memilih untuk ikut teman bolos, maka dampaknya akan ditanggung oleh diri sendiri, yaitu sanksi atau hukuman serta ketinggalan pelajaran. Ketika memilih untuk bolos, kamu tidak menghargai jerih lelah orang tua yang telah bekerja keras untuk menyekolahkan dirimu. Jadi, pilihanmu tidak hanya berpengaruh pada dirimu saja, tetapi juga bagi orang tua. Kalau pilihanmu baik dan positif, maka pengaruhnya juga baik dan positif. Jika pilihanmu buruk dan negatif, maka pengaruhnya juga buruk dan negatif bagimu.

Sangatlah penting bagi kamu untuk memiliki kepercayaan diri dalam memilih dan mengambil keputusan atas berbagai pilihan yang ada. Kamu juga dapat menunjukkan pikiranmu mengenai berbagai isu yang ada, misalnya tentang tawuran, pembentukan kelompok-kelompok pertemanan di sekolah, korupsi yang telah menjadi isu penting di Indonesia. Kamu perlu bersikap terbuka terhadap pikiran dan pendapat orang lain, tetapi amat penting untuk menunjukkan pikiran dan pendapatmu sendiri. Kalau kamu mampu melakukannya, maka kamu pun mampu untuk memilih yang benar, memutuskan yang benar. Dalam hal ini peran akal sehat dan hati nurani amat penting. Bagaimana jika kamu salah memilih atau memutuskan sesuatu?

Tidak mengapa, tetapi belajarlah dari kesalahan itu untuk tidak mengulanginya lagi. Tiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat. Rasul Paulus minta kita memelihara hati dari berbagai kejahatan karena dari dalam hati keluar semua perbuatan baik dan jahat. Kita akan mampu memelihara hati kita dari berbagai hal negatif jika kita minta Roh Kudus berdiam di dalam hati kita. Kamu akan belajar dari Alkitab bagaimana Yonatan anak Raja Saul
memutuskan untuk menyelamatkan hidup Daud sahabatnya dari kejahatan ayahnya.

Pada pertemuan lalu, kamu telah diminta untuk membaca Kitab 1 Samuel 20. Setelah membaca, diskusikanlah beberapa hal yang berkaitan dengan topik yang sedang kamu bahas.
  1. Jika kamu adalah Daud, apa yang akan kamu lakukan menghadapi kejahatan Raja Saul yang ingin membunuhnya padahal Daud berjuang membela bangsa Israel
  2. Jika kamu adalah Yonatan, apakah kamu juga akan berpihak pada sahabatmu dan berkhianat terhadap ayah kandungmu?