Cara Menentukan Cita-Cita dan Hambatan dalam Mewujudkan Cita-Cita | Materi Pendidikan Budi Perkerti (Revisi)

searchpengertian.com | Selamat datang di searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan bahan ajar pendidikan budi pekerti kelas 9 materi cara menentukan dan hambatan dalam mewujudkan cita-cita. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang bahan ajar pendidikan budi pekerti kelas 9 materi cara menentukan dan hambatan dalam mewujudkan cita-cita. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami bahan ajar pendidikan budi pekerti kelas 9 materi cara menentukan dan hambatan dalam mewujudkan cita-cita.

Cara Menentukan Cita-Cita dan Hambatan dalam Mewujudkan Cita-Cita | Materi Pendidikan Budi Perkerti (Revisi)
www.searchpengertian.com

A. Cara Menentukan Cita-Cita

Setiap perbuatan atau tindakan pasti ada maksud mengapa tindakan itu dilakukan dan ada tujuannya untuk apa perbuatan itu dilakukan. Jika kita menginginkan sesuatu, betul-betul menginginkannya sehingga menarik seluruh pikiran, seluruh jiwa, segenap hati, dan seluruh diri kita, maka kita pasti memperolehnya. Banyak yang menerima saja apa yang melintas di depan mereka, tidak pernah menginginkan sesuatu, tidak cukup berani menginginkan sesuatu karena itu tidak cukup berupaya mewujudkan angan-angan itu. Orang yang berani mengabdikan diri pada cita-cita yang tinggi dan luar biasa tentu  mempunyai tenaga dan kekuatan untuk mencapainya. Kekuatan itu terletak dalam pengabdian pada cita-cita tersebut. Kita cenderung melakukan hal yang kita senangi.

Kunci menuju sukses adalah cita-cita. Ada dua hal yang termasuk menghambat atau menjadi kendala dalam mencapai cita-cita antara lain:
1. Kecenderungan mengubah cita-cita sebelum terealisasi
Seorang penari yang sudah terkenal secara nasional serta mempunyai reputasi yang hebat dalam dunia tari, tetapi tiba-tiba ia mengubah haluan dan menjadi bintang film. Dalam kegalauan dan perasaan frustasi mempelajari bidang baru, ia menghancurkan prinsip dan praktik yang telah membawa sukses kepadanya. Ada kecenderungan setelah berhasil dalam satu usaha ingin sesuatu yang lain. Dalam melaksanakan keinginannya itu ia membuang prinsip dan praktik yang menghantarnya menuju sukses.
2. Pengaruh ambisi yang tak terkendali
Ambisi yang tidak terkontrol bisa menjadi penghancur dalam hidup kita. Banyak orang yang berubah menjadi sadis dalam hidupnya karena ambisinya yang tak terkontrol. Cita-cita merupakan alat untuk kita manfaatkan menuju sukses. Cita-cita diabdikan kepada kehendak kita, seperti seorang pelayan terhadap tuannya. Bila dapat dikendalikan maka akan menjadi pelayanan yang setia. Kuncinya adalah di tangan kita tergantung bagaimana kita mengendalikannya.

B. Hambatan dalam Mewujudkan Cita-Cita

Hambatan-hambatan mungkin muncul dalam mewujudkan cita-cita dalam hidup antara lain. Hambatan dalam diri dan hambatan dari luar diri. 

1. Hambatan dari dalam diri

Di bawah ini adalah beberapa hambatan dari dalam diri seseorang yang menghambat dalam mewujudkan cita-cita. Adapun beberapa hambatan dalam mewujudkan cita-cita adalah sebagai berikut.
a) Kurang Percaya Diri
Salah satu yang menghambat keberhasilan dalam hidup adalah menilai rendah kemampuan diri sendiri. Ketidakyakinan pada kemampuan diri akan mengakibatkan tidak adanya upaya untuk menggunakan potensi diri sepenuhnya.
b) Tidak Tekun
Bertahan dan bertekun adalah upaya untuk mencapai sukses. Dengan ketekunan kita meningkatkan kekuatan dan kemampuan kita. Masih ingatkah kalian dengan cerita kelinci yang berlomba lari dengan penyu? Kelinci yang merasa punya potensi berleha-leha dalam pertandingan, bahkan sempat tidur. Mengapa penyu bukanlah saingan yang berarti. Sedangkan sang penyu yang menyadari keterbatasan dirinya dengan tekun dan setia berjalan menempuh jarak lomba yang sudah ditentukan. Dan seperti kita ketahui pemenang perlombaan itu adalah penyu, yang meraih keberhasilan berkat ketekunan dan kedisiplinannya. Dalam hal ini mau disampaikan kepada kita, bahwa salah satu tantangan meraih cita-cita dari dalam diri adalah ketidaktekunan kita.
c) Rasa Cemas yang Menguasai
Salah satu kunci keberhasilan adalah mengendalikan pikiran dan menguasai emosi. Jangan menjadi korban kegagalan demi kegagalan, jadilah pemenang yang mendaki puncak prestasi. Rasa cemas pada dasarnya bersifat merusak dan menghancurkan.
d) Dihantui Rasa Takut
Rasa takut merupakan penyakit mental yang dapat menghancurkan yang ditimbulkan oleh manusia. Bila rasa takut menguasai diri maka akan terjadi kekosongan dan ketiadaan kehendak dan kekuatan. Ketiadaan kehendak berarti ketiadaan semangat hidup dan semangat untuk mewujudkan cita-cita.

Tuti termasuk golongan orang yang sangat penakut. Ia cepat menarik diri dan sangat ketakutan terhadap masa depannya. Ia takut tidak akan mendapatkan pekerjaan, yang kemudian akan menyebabkannya tidak mempunyai uang sendiri sehingga ia selalu bergantung pada keluarganya.

Yanto seorang pelajar SMP sangat takut setiap kali akan ujian sehingga ia tidak dapat mengerjakannya dengan baik, walaupun sebenarnya ia mampu.

Kita mengetahui ketakutan bisa timbul dalam berbagai bentuk. Yang penting, menyadari atau mengenali apa yang menjadi ketakutan kita, kemudian menilainya apakah ketakutan itu sesuai atau tidak dalam realitas kehidupan kita.

2. Hambatan dari Luar Diri

Berikut ini adalah beberapa hambatan dari luar diri seseorang yang menghambat dalam mewujudkan cita-cita. Adapun beberapa hambatan yang dapat menghambat perwujudan cita-cita adalah sebagai berikut.
  • Lingkungan tempat tinggal.
  • Keadaan sosial ekonomi keluarga juga ikut menentukan jenjang pendidikan yang bisa dipersiapkan bagi anaknya untuk persiapan masa depan.
  • Kurangnya dukungan keluarga.
  • Pendidikan di sekolah. Sekolah yang bermutu dan juga guru-guru yang profesional bisa memberi motivasi untuk meraih cita-cita.
  • Pergaulan; teman bergaul sangat berpengaruh kuat untuk mendukung maupun menggagalkan cita-cita.